Mengapa INFP Gampang Stres? Ternyata Ini 5 Alasan Utamanya

INFP adalah salah satu tipe kepribadian dalam MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) yang dikenal dengan sifatnya yang idealis, sensitif, dan introspektif. Mereka cenderung memiliki dunia batin yang kaya dan mendalam, yang sering kali membuat mereka merasa berbeda dari kebanyakan orang. Sayangnya, sifat-sifat tersebut juga membuat mereka lebih rentan terhadap stres dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa INFP lebih mudah mengalami stres dibandingkan tipe kepribadian lainnya.

1. Sensitivitas Terhadap Konflik Interpersonal

INFP sangat menghargai hubungan yang harmonis dan cenderung menghindari konflik. Ketika mereka harus menghadapi perselisihan, baik dalam hubungan pribadi maupun profesional, mereka bisa merasa sangat terbebani secara emosional.

Mengapa Ini Menjadi Pemicu Stres?

  • Mereka cenderung merasa bertanggung jawab atas perasaan orang lain dan sering kali menyalahkan diri sendiri jika terjadi konflik.
  • Konfrontasi langsung membuat mereka merasa cemas dan tidak nyaman, sehingga mereka lebih memilih menghindarinya.
  • Mereka cenderung merenungkan kejadian konflik berulang kali, yang semakin memperburuk stres mereka.

Untuk mengatasinya, INFP perlu belajar bahwa konflik adalah bagian dari kehidupan dan tidak selalu harus dihindari. Menyampaikan perasaan dengan cara yang sehat dapat membantu mereka mengurangi tekanan emosional.

2. Lingkungan yang Tidak Mendukung Kreativitas

INFP adalah individu yang sangat kreatif. Mereka menyukai kebebasan untuk mengekspresikan diri dan berpikir di luar kebiasaan. Jika mereka berada dalam lingkungan yang terlalu kaku dan membatasi imajinasi mereka, mereka bisa merasa terjebak dan kehilangan motivasi.

Mengapa Ini Menjadi Pemicu Stres?

  • Mereka merasa tidak bisa berkembang jika ide-ide mereka tidak dihargai atau dibatasi.
  • Rutinitas monoton dapat membuat mereka cepat bosan dan kehilangan semangat.
  • Keharusan untuk mengikuti aturan ketat tanpa fleksibilitas membuat mereka merasa tertekan.

Untuk mengatasi hal ini, INFP perlu mencari cara untuk tetap mengekspresikan kreativitas mereka, baik dalam pekerjaan maupun aktivitas pribadi seperti menulis, melukis, atau bermusik.

3. Tekanan Sosial dan Harapan Eksternal

INFP memiliki nilai-nilai pribadi yang kuat dan sering kali merasa tidak nyaman ketika harus menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial yang bertentangan dengan prinsip mereka. Mereka bisa merasa stres jika dipaksa mengikuti standar yang tidak mereka yakini, seperti mengejar karier tertentu hanya karena tekanan dari keluarga atau masyarakat.

Mengapa Ini Menjadi Pemicu Stres?

  • INFP sangat menghargai keautentikan dan merasa tertekan ketika harus berpura-pura menjadi seseorang yang bukan diri mereka sendiri.
  • Tekanan untuk sukses secara materi atau mengikuti norma sosial tertentu bisa membuat mereka merasa terasing.
  • Mereka sering kali lebih memilih menjalani hidup sesuai dengan prinsip mereka sendiri, yang bisa bertentangan dengan harapan orang lain.

Solusi terbaik untuk INFP adalah menemukan keseimbangan antara mengikuti passion mereka dan tetap memenuhi kebutuhan hidup tanpa merasa kehilangan jati diri.

4. Overthinking dan Ekspektasi Diri yang Tinggi

INFP cenderung perfeksionis dalam hal-hal yang mereka anggap penting. Mereka memiliki standar tinggi untuk diri sendiri dan sering kali merasa kecewa jika mereka tidak bisa mencapai tujuan yang mereka tetapkan.

Mengapa Ini Menjadi Pemicu Stres?

  • Mereka sering merasa tidak cukup baik, bahkan jika orang lain menganggap mereka sudah melakukan yang terbaik.
  • INFP suka menganalisis segala sesuatu secara mendalam, yang kadang membuat mereka terjebak dalam siklus overthinking.
  • Kegagalan dalam mencapai tujuan pribadi bisa membuat mereka merasa tidak berharga.

Untuk mengatasinya, INFP perlu belajar menerima bahwa tidak semua hal harus sempurna. Mengubah pola pikir dari "harus sempurna" menjadi "cukup baik" dapat membantu mengurangi tekanan yang mereka rasakan.

5. Kelelahan Emosional dari Empati yang Berlebihan

INFP memiliki empati yang sangat tinggi dan sering kali menyerap emosi orang lain tanpa sadar. Mereka bisa merasa sedih atau terbebani hanya karena melihat seseorang yang mereka sayangi sedang mengalami kesulitan.

Mengapa Ini Menjadi Pemicu Stres?

  • Mereka sering terlalu banyak memikirkan perasaan orang lain, bahkan jika itu tidak berhubungan langsung dengan mereka.
  • Kesedihan atau kemarahan orang lain bisa sangat memengaruhi suasana hati mereka.
  • Sering kali mereka tidak memiliki batasan emosional yang jelas, sehingga mudah terkuras secara mental.

INFP perlu belajar menetapkan batasan emosional agar tidak terlalu terbebani oleh masalah orang lain. Menyediakan waktu untuk diri sendiri dan melakukan aktivitas yang menenangkan bisa membantu mereka mengelola stres dengan lebih baik.

Kesimpulan

INFP adalah individu yang penuh perasaan, idealis, dan memiliki dunia batin yang kaya. Namun, sifat-sifat ini juga membuat mereka lebih rentan terhadap stres. Beberapa pemicu utama stres bagi INFP adalah konflik interpersonal, lingkungan yang tidak mendukung kreativitas, tekanan sosial, overthinking, serta kelelahan emosional karena empati yang berlebihan.

Untuk mengatasi stres, INFP perlu memahami batasan mereka, menerima bahwa hidup tidak selalu berjalan sesuai ekspektasi, dan mencari cara untuk tetap mengekspresikan diri mereka secara autentik. Dengan begitu, mereka bisa menjalani hidup yang lebih bahagia dan seimbang.

Baca Juga: Beberapa Tips Mengusir Nyamuk Secara Alami dan Efektif

2