Benjolan di Paha Sakit Bila Ditekan: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Benjolan di paha yang sakit saat ditekan bisa menjadi tanda dari berbagai kondisi medis, mulai dari infeksi ringan hingga masalah yang lebih serius. Benjolan ini mungkin muncul secara tiba-tiba atau berkembang perlahan seiring waktu. Lalu, apa saja penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya? Simak penjelasannya berikut ini.

Penyebab Benjolan di Paha yang Sakit Bila Ditekan

Benjolan yang terasa nyeri ketika ditekan dapat berasal dari berbagai sumber. Beberapa penyebab umum meliputi infeksi, peradangan, atau bahkan tumor jinak. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya:

1. Limfadenitis (Pembengkakan Kelenjar Getah Bening)

Limfadenitis adalah kondisi di mana kelenjar getah bening mengalami peradangan akibat infeksi. Kelenjar getah bening berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh, dan ketika ada infeksi, mereka bisa membengkak serta terasa nyeri.

Gejala limfadenitis:

  • Benjolan berukuran kecil hingga sedang di paha.
  • Nyeri saat ditekan.
  • Kulit di atas benjolan tampak kemerahan.
  • Terkadang disertai demam atau kelelahan.

2. Kista Sebasea

Kista sebasea adalah kantung kecil berisi cairan yang terbentuk di bawah kulit akibat penyumbatan kelenjar minyak. Kista ini biasanya jinak tetapi bisa meradang jika terinfeksi.

Ciri-ciri kista sebasea:

  • Benjolan kecil dan kenyal di bawah kulit.
  • Nyeri jika mengalami infeksi.
  • Terkadang mengeluarkan cairan berbau tidak sedap.

3. Lipoma

Lipoma adalah tumor jinak yang terdiri dari jaringan lemak. Biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi dalam beberapa kasus, lipoma bisa membesar dan menekan jaringan sekitarnya, menyebabkan ketidaknyamanan.

Tanda-tanda lipoma:

  • Benjolan lunak yang mudah digerakkan di bawah kulit.
  • Tidak nyeri, kecuali jika menekan saraf atau jaringan di sekitarnya.
  • Biasanya tumbuh perlahan.

4. Abses Kulit

Abses adalah kumpulan nanah akibat infeksi bakteri. Jika abses terbentuk di paha, area tersebut bisa terasa nyeri, bengkak, dan berisi cairan.

Gejala abses:

  • Benjolan merah, bengkak, dan terasa panas.
  • Nyeri hebat saat ditekan.
  • Bisa pecah dan mengeluarkan nanah.

5. Hernia Femoral

Hernia femoral terjadi ketika jaringan lemak atau usus menonjol melalui otot paha. Kondisi ini lebih sering terjadi pada wanita dan bisa menyebabkan benjolan yang terasa sakit.

Gejala hernia femoral:

  • Benjolan di paha bagian atas dekat selangkangan.
  • Nyeri yang memburuk saat berdiri atau mengangkat beban.
  • Terkadang disertai sensasi terbakar.

Cara Mengatasi Benjolan di Paha

Pilihan pengobatan tergantung pada penyebab benjolan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan meliputi:

1. Kompres Hangat

Jika benjolan disebabkan oleh infeksi ringan, kompres hangat bisa membantu mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan.

2. Konsumsi Obat Antiinflamasi

Obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau parasetamol dapat membantu mengurangi nyeri dan peradangan akibat limfadenitis atau abses kecil.

3. Pengobatan Medis

Jika benjolan semakin besar, sangat nyeri, atau disertai gejala lain seperti demam, sebaiknya segera periksa ke dokter. Dokter mungkin akan melakukan:

  • Antibiotik jika terdapat infeksi bakteri.
  • Pengeluaran nanah pada abses.
  • Pembedahan jika benjolan disebabkan oleh lipoma atau kista besar.

4. Menjaga Kebersihan Kulit

Membersihkan area paha secara rutin dan menghindari mencukur dengan pisau cukur yang kotor dapat mencegah infeksi kulit yang berujung pada abses atau limfadenitis.

Kapan Harus ke Dokter?

Meskipun beberapa benjolan bisa sembuh sendiri, sebaiknya segera periksa ke dokter jika mengalami gejala berikut:

  • Benjolan terus membesar dalam waktu singkat.
  • Nyeri yang semakin parah.
  • Benjolan disertai demam atau tubuh lemas.
  • Terdapat nanah atau darah yang keluar dari benjolan.

Kesimpulan

Benjolan di paha yang sakit bila ditekan bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi hingga tumor jinak. Untuk memastikan penyebabnya, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Pengobatan bisa berupa obat-obatan, prosedur medis, atau tindakan pembedahan, tergantung pada kondisi yang mendasarinya. Jika Anda mengalami benjolan yang semakin besar atau disertai gejala lain, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Telat Haid tapi Testpack Negatif? Ini Penyebab dan Solusinya

2