Bayi Cegukan: Penyebab, Cara Mengatasi, dan Hal yang Harus Dihindari

Cegukan adalah hal yang cukup umum dialami bayi, terutama pada usia 0 hingga 12 bulan. Bagi sebagian orang tua, kondisi ini bisa menimbulkan kekhawatiran, apalagi jika cegukan berlangsung lama atau membuat bayi tampak tidak nyaman. Namun, perlu diketahui bahwa dalam kebanyakan kasus, bayi cegukan bukanlah kondisi yang berbahaya dan bisa hilang dengan sendirinya.

Apa Itu Cegukan pada Bayi?

Cegukan terjadi ketika otot diafragma mengalami kontraksi tiba-tiba yang menyebabkan pita suara menutup secara mendadak, sehingga menimbulkan suara khas "hik". Pada bayi, kondisi ini bisa terjadi sejak masih dalam kandungan, biasanya terdeteksi melalui pemeriksaan USG pada usia kehamilan 9–10 minggu. Setelah lahir, cegukan bisa terjadi beberapa kali dalam sehari dan termasuk hal yang normal dalam proses perkembangan sistem saraf dan pencernaan bayi.

Penyebab Umum Bayi Cegukan

Bayi cegukan biasanya dipicu oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan aktivitas makan atau kondisi tubuh. Berikut ini adalah penyebab umum cegukan pada bayi:

  • Menyusu terlalu cepat: Bayi yang minum susu terlalu cepat dapat menelan udara berlebih yang memicu cegukan.
  • Perut yang terlalu penuh: Perut yang terisi penuh dapat menekan diafragma dan menyebabkan kontraksi otot tersebut.
  • Perubahan suhu mendadak: Minum susu dingin atau suhu tubuh bayi yang berubah secara tiba-tiba juga bisa menyebabkan cegukan.
  • Refluks asam lambung: Pada beberapa bayi, asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat memicu cegukan berkepanjangan.
  • Menelan udara saat menyusu: Posisi menyusui yang kurang tepat bisa menyebabkan bayi menelan udara dalam jumlah banyak.

Cara Mengatasi Bayi Cegukan

Meski cegukan biasanya tidak membahayakan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membantu meredakannya dan membuat bayi lebih nyaman:

1. Gendong Bayi dalam Posisi Tegak

Setelah menyusu, gendong bayi dalam posisi tegak selama 15–20 menit. Posisi ini dapat membantu udara naik ke atas dan dikeluarkan melalui sendawa, sehingga mengurangi tekanan pada diafragma.

2. Beri Jeda Saat Menyusu

Jika bayi cegukan saat menyusu, hentikan sebentar proses menyusunya dan beri waktu agar tubuh bayi bisa merespons. Setelah cegukan mereda, lanjutkan menyusui secara perlahan.

3. Gunakan Sudut Botol yang Tepat

Untuk bayi yang menyusu menggunakan botol, pastikan botol berada dalam posisi sekitar 45° agar udara tidak ikut tertelan bersama susu. Botol dengan ventilasi khusus juga bisa membantu mengurangi gelembung udara.

4. Susui dalam Porsi Kecil Tapi Sering

Memberi susu dalam jumlah sedikit namun dengan frekuensi yang lebih sering membantu mencegah perut bayi menjadi terlalu penuh dan menurunkan risiko cegukan.

5. Gosok Punggung Bayi dengan Lembut

Saat bayi cegukan, coba gosok punggungnya secara lembut saat digendong. Ini dapat menenangkan otot-otot dan membantu udara keluar.

Hal yang Harus Dihindari Saat Bayi Cegukan

Beberapa mitos dan cara tradisional yang beredar di masyarakat sebaiknya tidak dilakukan karena berpotensi membahayakan bayi. Berikut ini yang sebaiknya dihindari:

  • Menakut-nakuti bayi agar cegukan hilang
  • Memberikan makanan atau minuman sembarangan tanpa rekomendasi dokter
  • Menekan dahi atau menarik lidah bayi
  • Meletakkan kain basah di kepala bayi
  • Mengguncang tubuh bayi secara keras

Perlu diingat bahwa bayi memiliki tubuh yang jauh lebih sensitif dibanding orang dewasa. Oleh karena itu, penanganan harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai anjuran medis.

Kapan Harus Waspada?

Meski cegukan pada umumnya tidak berbahaya, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai. Jika cegukan berlangsung sangat lama (lebih dari 30 menit), terjadi sangat sering, atau disertai gejala lain seperti:

  • Bayi tampak kesakitan atau rewel terus-menerus
  • Melengkungkan punggung saat menyusu
  • Muntah setelah menyusu
  • Sering batuk atau tampak sesak napas
  • Air liur keluar berlebihan

Gejala-gejala tersebut bisa menjadi tanda bayi mengalami refluks asam lambung (GERD) atau gangguan pencernaan lainnya. Jika kondisi ini terjadi, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kesimpulan

Bayi cegukan adalah hal yang normal dan umum terjadi, bahkan sejak dalam kandungan. Meski terdengar mengkhawatirkan, sebagian besar cegukan pada bayi tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Orang tua hanya perlu memastikan posisi menyusui yang tepat dan menghindari pemberian makanan atau susu secara berlebihan. Namun, jika cegukan berlangsung terus-menerus atau disertai gejala lain, segera periksakan ke dokter untuk memastikan tidak ada kondisi medis yang lebih serius.

Baca Juga: TFU 16 Minggu Berapa cm? Ini Dia Penjelasan Lengkapnya!

2