J.D. Vance: Dari Kritikus Trump Menjadi Calon Wakil Presiden

J.D. Vance, senator junior dari Ohio dan penulis terkenal "Hillbilly Elegy", telah dipilih oleh Donald Trump sebagai calon wakil presidennya dalam pemilihan presiden mendatang. Pengumuman ini dibuat pada 15 Juli 2024 selama konvensi nasional Partai Republik di Milwaukee, Wisconsin. Keputusan ini menandai puncak perjalanan politik yang mengejutkan bagi Vance dalam beberapa tahun terakhir.

Transformasi Politik J.D. Vance

Vance sebelumnya dikenal sebagai kritikus keras Trump. Dalam berbagai kesempatan, ia pernah menyebut Trump sebagai "Hitler-nya Amerika" dan "penipuan total". Namun, sikapnya berubah ketika ia memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai senator pada tahun 2022. Vance kemudian menerima dukungan Trump, yang sangat berpengaruh dalam kemenangannya pada pemilihan pendahuluan Partai Republik yang ketat.

"Dia adalah orang yang pernah mengatakan hal buruk tentang saya," ujar Trump pada sebuah rapat umum pada tahun 2022. "Jika saya mengikuti standar itu, saya rasa saya tidak akan pernah mendukung siapapun di negara ini." Vance, yang dulu adalah penentang keras Trump, sekarang menjadi salah satu pendukungnya yang paling vokal.

Karier Politik dan Pengaruh Trump

Vance pertama kali meraih perhatian publik pada tahun 2016 setelah menerbitkan memoarnya "Hillbilly Elegy". Buku ini mengisahkan masa kecilnya di Ohio barat daya dan perjalanannya hingga masuk ke Yale Law School. Memoar ini kemudian diadaptasi menjadi film pada tahun 2020, yang dibintangi oleh Glenn Close dan Amy Adams.

Setelah kemenangan Trump pada pemilihan presiden 2016, Vance menjadi suara konservatif yang sering dikutip di media. Ia sering diminta menjelaskan pandangan politik presiden kepada pemirsa yang bingung. Pada awalnya, Vance dipandang sebagai Republikan anti-Trump, namun pandangannya berubah drastis ketika ia mencalonkan diri sebagai senator pada tahun 2022.

Kampanye dan Kontroversi

Selama kampanye senat, Vance memusatkan kampanyenya pada proposal sayap kanan yang keras, termasuk pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko. Demokrat menuduhnya mendukung teori konspirasi rasis yang dikenal sebagai "Penggantian Besar" setelah ia menyatakan bahwa partai lawan berusaha "mengubah pemilih" dengan mendatangkan imigran.

"Anda berbicara tentang perubahan dalam susunan demokratis negara ini yang berarti kita tidak akan pernah menang," ujar Vance kepada para pemilih pada tahun 2022. Taktik sayap kanan Vance pada akhirnya berhasil, ia mengalahkan Tim Ryan dari Demokrat dengan selisih enam poin.

Peran di Kongres dan Tuduhan Kontroversial

Setelah bergabung dengan Kongres, Vance menjadi salah satu pendukung Trump yang paling vokal di Capitol Hill. Dalam satu setengah tahun terakhir, ia aktif menyuarakan dukungannya terhadap Trump dan mengkritik kebijakan pemerintahan Joe Biden.

Setelah percobaan pembunuhan terhadap Trump pada hari Sabtu, Vance menuduh Joe Biden menghasut serangan tersebut. "Hari ini bukan hanya insiden terisolasi," tulis Vance di media sosial X. "Premis utama kampanye Biden adalah bahwa Presiden Donald Trump adalah seorang fasis otoriter yang harus dihentikan dengan segala cara. Retorika itu langsung menyebabkan percobaan pembunuhan terhadap Presiden Trump."

Prospek Masa Depan

Sebagai pasangan calon Trump, Vance kini memiliki platform yang jauh lebih besar untuk menyebarkan pesan-pesannya. Keputusan Trump untuk memilih Vance sebagai calon wakil presidennya menunjukkan betapa pentingnya dukungan Vance dalam memenangkan hati para pemilih konservatif.

Perjalanan politik J.D. Vance menunjukkan perubahan dramatis dari seorang kritikus Trump menjadi salah satu pendukung terkuatnya. Bagaimana masa depan politiknya akan berkembang? Waktu yang akan menjawab, namun yang pasti, Vance kini berada di panggung politik nasional dengan peran yang signifikan dalam pemilihan presiden 2024.

Baca Juga: Kasus Mabuk Kecubung di Banjarmasin: Penyebab dan Penanganannya

Baca Juga: Operasi Patuh Jaya 2024 Dimana Saja? Lokasi dan Sasaran